Musim penghujan menandakan awal musim tanam terutama untuk tanaman hortikultura yang banyak ditanam diatas pegunungan. Turunnnya hujan membuat petani tidak perlu melakukan penyiraman tanaman secara berkala. Selain itu pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat karena air hujan mengandung nitrogen yang tinggi. Kandungan nitrogen pada tanaman yang tidak diawasi akan membuat tanaman rentan terhadap penyakit tanaman. Penyakit yang umumnya menginfeksi batang tomat mudah mengalami busuk batang, layu fusarium dan sebagainya. Gejala penyakit pada tomat yang menjadi momok adalah batang pecah, berongga, mudah dipatahkan dan produktivitas tanaman menurun sampai dengan 50 %. Intensitas terjadinya penyakit batang pada tanaman kentang terjadi karena adanya banyak faktor lingkungan. Salah satu faktornya adalah pemupukan. kandungan nitrogen yang tinggi pada air hujan membuat pembentukan batang harus dibantu dengan kalsium.
Mencegah terjadinya batang terbelah atau berongga pada tanaman tomat dan kentang dapat dilakukan denganĀ :
- Mengurangi pemupukan urea dan ZA
- Meningkatkan pemupukan TSP dan KCL.
- Pupuk (kalsium 1 kg + 500 ml ACELE) 200 L air setiap pengecoran untuk fase vegetatif.
- Pemupukan dengan (KNO3 2 kg + ACELE 500 ml ) per 200 L air untuk fase generatif.
Pengendaliannya penyakit batang pada tomat :
- Pengendalian mekanis
Meningkatkan sanitasi kebun dari tanaman terinfeksi.
- Secara organik
Mengaplikasikan Trihchoderma pada saat pengolahan lahan dan dilakukan pengocoran pada fase vegetatif.
- Pengendalian kimiawi
Mengaplikasikan fungisida sistemik berbahan aktif benomil, propamokarb hidroklorida atau metalaksil secara berkala tergantung kebutuhan lapang.