Pohon porang adalah tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri. Di beberapa daerah di Jawa, tanaman porang dikenal dengan nama iles-iles.
Saat ini porang sedang naik daun. Padahal sebelumnya porang dianggap sebagai tanaman yang tumbuh liar di pekarangan rumah. Tanaman porang kini sudah banyak ditanam oleh petani karena permintaan ekspor yang meningkat.
Budidaya tanaman porang sangat mudah dan murah karena tak perlu perlakuan khusus. Porang dapat tumbuh dalam berbagai kondisi tanah. Manfaat porang digunakan untuk bahan baku pembuatan tepung konjak atau tepung glucomannan. Tepung porang kemudian dipakai sebagai bahan utama olahan shirataki untuk pembuatan mie.
Perawatan porang cukup mudah, berikut cara merawat tanaman porang :
1. Penanaman Porang
Waktu untuk menanam porang pada saat musim penghujan, sekitar bulan november – desember. Cara untuk menanam porang :
• Buat lubang tanam yang sudah disiapkan
• Bibit yang sehat satu persatu dimasukkan dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap keatas.
• Tutup bibit dengan tanah halus setebal 3cm
2. Pemupukan
• Campurkan pupuk Kohe pada lubang tanam (Oktober)
• pupuk tanaman awal musim penghujan pada Desember dengan kocorkan nutrisi Acele dosis 5 ml/liter air.
3. Penyiangan Gulma
• Sebulan setalah tanam ditanam
• Ketika gulma sudah dirasa
4. Panen Tanaman
• Tanaman pirang dipanen setelah umur 2 tahun
• Porang mengalami pertumbuhan selama 5-6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan). Setelahnya dorman, seolah-olah tampak mati.
• Waktu panen dilakukan pada bulan april – juli (masa dorman).
Katak porang juga bisa tumbuh diluar musim loh!
Mau tau caranya?
Yuk simak video dibawah ini.